SIDOARJO | JWI – Waow ! Sidoarjo dihebohkan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada oknum kepala desa yang diduga melakukan praktik jual beli jabatan, di momen Penjaringan Perangkat Desa (P2D) serentak di Kecamatan Tulangan, yang melakukan P2D ada 10 desa, yakni, Desa Medalem, Sudimoro, Kepatihan, Kepadangan, Kemantren, Kepunten, Grabagan, Kebaron, Janti, dan Kepuh kemiri.
Kasus dugaan praktik suap untuk meluluskan ujian calon perangkat desa tersebut, di gulung oleh tim Saber Pungli Polresta Sidoarjo beberapa waktu lalu, dalam ungkap kasus itu, Polisi juga mengamankan barang bukti berupa uang ratusan juta rupiah yang diduga akan digunakan untuk menyuap Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim.
Selain mengamankan sejumlah uang, Polisi juga mengamankan SY yang bertindak sebagai makelar (penghubung,red) ke petugas seleksi P2D. Informasi yang beredar dalam operasi tersebut, Polisi juga mengamankan dua oknum Kepala Desa, yakni Kades Sudimoro dan Kades Medalem.
Hingga berita ini ditayangkan, tidak satupun dari 10 Kades yang masuk dalam lingkaran OTT itu, yang memberikan keterangan resmi kepada awak media.
“Pak Kades sedang tidak ada di kantor mas,” ucap salah seorang perangkat desa, di Desa Kepadangan sambil lari meninggalkan wartawan.
Melihat peristiwa ini, ketua umum JCW Sigit Imam Basuki mengapresiasi kinerja korp seragam coklat yang bermarkas di Sidoarjo ini, dalam memberantas kasus pungutan liar atau kasus suap menyuap yang terjadi.
“Kami mengapresiasi Tim Saber Pungli Polresta Sidoarjo yang dapat mengungkap dugaan kasus suap dilingkungan pemerintah desa, kami berharap Polisi dapat bekerja secara professional dalam menangani kasus ini,” ungkap Sigit.
“Dengar-dengar tadi malam ada pejabat dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang mendatangi Polresta Sidoarjo dan Kejari Sidoarjo, entah maksudnya apa ? “Pungkas Sigit.(Tim).