SIDOARJO | JWI – Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Sidoarjo gelar aksi unjuk rasa didepan pendopo Kabupaten Sidoarjo, mereka menyoroti tentang kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, yang genap di usia 100 hari kerja. Pada saat kampanye Bupati dan wakil bupati menyerukan 14 program, pada saat ia terpilih jadi kepala daerah.
Segerombolan massa dari mahasiswa ini menyerukan sulitnya lapangan pekerjaan disaat mereka sudah duduk di kursi sebagai kepala daerah, belum lagi janji-janji kampanye yang belum di realisasikan. Selasa, (3/6/2025).
Ketua HMI Sidoarjo, Dandi Amar Risky berteriak dengan pengeras suara bahwa kepala daerah hanya bermain di media sosial saja.
“Siapa yang tidak bisa kalau hanya bikin konten di media sosial saja, tapi kerjanya nol,” teriak Dandi di depan pendopo.
Ia juga berkata dengan lantang bahwa hari ini Bupati dan wakil bupati harus menemui dirinya dan rekan-rekannya.
“Pak Bupati metuo,” kami mahasiswa akan menyampaikan aspirasi kami,” teriaknya.
Sementara anggota HMI yang lain menyampaikan hasil ketidak puasannya melalui cat Pilox, yang bertuliskan Subandi bangsat di pintu gerbang pendopo kabupaten.
Tak lama berselang Bupati Sidoarjo Subandi hadir ditengah-tengah mereka dan menyampaikan hasil kerjanya selama tiga bulan lebih ini.
“Kami bupati dan wakil bupati bagi tugas, bupati ngurusi pemerintahan dan Wakil Bupati yang turun kebawah,” papar Subandi.
Aksi unjuk rasa berakhir dengan audensi di ruangan pendopo, sekelompok mahasiswa ini diajak ngobrol dan di jamu oleh bupati.
Sementara menurut ketua umum JCW, Sigit Imam Basuki aksi unjuk rasa ini ada aktor intelektualnya.
“Dugaan kami demo ini sudah disetting,” pungkas Sigit.( Tim ).