SIDOARJO | JWI – Kegiatan Job Fair 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo dengan tajuk “Job Fair Sidoarjo 2025” yang dibuka pada tanggal 27-28 Mei 2025 bulan lalu di GOR Serbaguna Sidoarjo.Acara ini merupakan Job Fair Hybrid. Kini menjadi sorotan publik, khususnya di ruang-ruang diskusi media sosial seperti grup WhatsApp Suara Masyarakat Sidoarjo. Sejumlah warga tampak mempertanyakan transparansi pelaksanaan acara tersebut, termasuk mekanisme penerimaan dan publikasi data peserta serta perusahaan yang terlibat.
Kekhawatiran muncul karena hingga hari ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak penyelenggara terkait jumlah pencari kerja yang mendaftar, perusahaan yang hadir, hingga serapan tenaga kerja yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Padahal, kegiatan ini menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten Sidoarjo, yang seharusnya terbuka untuk diketahui publik.
“Ini kan program dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo. Sudah semestinya pelaksanaannya juga transparan, termasuk publikasi data penerimaan kerja. Biar kami, rakyat, tahu efektivitas kegiatan yang dibiayai dari uang rakyat,” ungkap salah satu warga di dalam grup tersebut.Jumat,(04/07/2025).
Warganet lainnya juga menyayangkan kurangnya sosialisasi sebelum kegiatan berlangsung. Banyak pencari kerja mengaku tidak mengetahui waktu dan tempat pelaksanaan job fair secara pasti, hingga kesempatan emas tersebut terlewatkan begitu saja.
Menanggapi kegelisahan masyarakat, sejumlah tokoh sipil dan pemerhati anggaran daerah pun mendesak agar Pemkab Sidoarjo segera menyampaikan laporan terbuka terkait hasil kegiatan. Mulai dari jumlah peserta, daftar perusahaan, posisi yang ditawarkan, hingga data penempatan tenaga kerja pasca job fair.
Transparansi dinilai penting tidak hanya untuk menjamin kepercayaan publik, namun juga sebagai indikator keberhasilan program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Dinas Tenaga Kerja maupun pihak penyelenggara terkait polemik yang mencuat di masyarakat.
Salah satu pegiat anti korupsi Sigit Imam Basuki Ketua Umum JCW mengatakan, “saya sampai saat ini mempertanyakan transparansi mengenai job fair Sidoarjo, berapa jumlah karyawan yang mendaftarkan diri dan berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan perusahaan, berapa jumlah karyawan yang diterima diperusahaan tersebut, serta nama nama perusahaan yang ikut dalam acara job fair tersebut, terutama anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan job fair, sampai saat ini tidak pernah dipublikasikan di media sosial, media cetak maupun media elektronik, nah ini Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sidoarjo wajib menyampaikan, jangan sampai kegiatan job fair ini hanya menciptakan kebohongan publik sebagai formalitas saja, tidak bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sidoarjo, dalam waktu dekat saya akan bersurat resmi ke Kadisnaker Sidoarjo, dan Kadisnaker Provinsi, serta Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo”, tutup Sigit.( * ).