SIDOARJO | JWI – Malam itu, suasana Yayasan Baitun Ar Rahman Ar Rahim terasa berbeda dari biasanya. Semarak kemerdekaan menyelimuti halaman yayasan yang dipenuhi tawa dan semangat anak-anak. Tepat pada Minggu (17/8/2025), yayasan ini menggelar malam puncak peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, yang dihadiri langsung oleh penasihat yayasan, Hj. Mimik Idayana dan H. Rahmat Muhajirin.
Acara dimulai dengan pembacaan Al-Fatihah sebagai doa bersama. Hening sejenak, kemudian suasana kembali hangat ketika Hj. Mimik Idayana, yang akrab disapa Mama oleh anak-anak, menyampaikan sambutannya. Dengan penuh kasih, ia mengingatkan pentingnya menuntut ilmu.
“Manfaatkan kesempatan di yayasan ini untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Anak-anakku harus berani bermimpi dan mengejar cita-cita setinggi langit. Kesuksesan hanya datang bagi mereka yang tidak berhenti belajar,” ucapnya penuh kelembutan.
Di hadapan anak-anak, Hj. Mimik juga meminta doa agar selalu diberi kesehatan serta mampu mengemban amanah sebagai Wakil Bupati. “Tolong Mama didoakan setiap selesai sholat, agar bisa terus sehat dan menjalankan amanah dengan baik,” pintanya tulus.
Suasana semakin hangat ketika H. Rahmat Muhajirin, suami Hj. Mimik, turut memberikan pesan. Dengan penuh keakraban, ia mengingatkan pentingnya rasa syukur. “Kita harus selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT. Jangan pernah meninggalkan salat, karena salat adalah tiang kehidupan,” ujar pria yang akrab dipanggil Abah RM.
Ungkapan terima kasih datang dari H. Ali, pengurus yayasan, yang menilai perhatian keduanya begitu besar. “Kami berterima kasih atas kebaikan Bu Mimik dan Abah Rahmat. Semua kebutuhan anak-anak di yayasan ini telah dipenuhi dengan baik, tanpa ada kekurangan,” katanya.
Malam puncak peringatan HUT RI ke-80 ini ditutup dengan berbagai perlombaan yang diikuti anak-anak yayasan. Sorak gembira, tawa riang, dan semangat kebersamaan membuat malam itu menjadi momen berkesan.
Di balik keceriaan, terselip harapan besar, agar anak-anak yayasan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan kelak mampu mewujudkan cita-cita mereka, sebagaimana pesan Mama dan Abah yang senantiasa hadir mendampingi.(*).
