SIDOARJO | JWI – Di tengah riuhnya kisruh politik antara Bupati dan Wakil Bupati yang terus menghiasi pemberitaan mulai dari polemik pelantikan, rotasi jabatan ASN, hingga pelantikan susulan di ruang kerja Bupati, muncul sebuah momen yang memberi kesejukan. Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana memilih menjawab kegaduhan politik dengan menghadirkan teladan persahabatan, saat menerima kunjungan Elzadaswarman, Wakil Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, pada Sabtu (27/9/2025).
Menurut Wabup Hj. Mimik Idayana, kedekatannya dengan Wakil Wali Kota Payakumbuh sudah terjalin sejak keduanya pernah bersama dalam kegiatan retret di Magelang beberapa bulan lalu, bahkan menjadi rekan seperjuangan saat agenda Aswakada di Yogyakarta. Kunjungan kali ini, menurutnya, menjadi wujud nyata silaturahmi yang tetap terjaga meski masing-masing tengah sibuk dengan dinamika politik di daerahnya.
Pertemuan tersebut berlangsung hangat di rumah dinas Wabup Sidoarjo. Suasana ramah tamah telah dipersiapkan dengan penuh keakraban, tidak hanya oleh Hj.Mimik Idayana, tetapi juga keluarga besarnya. Sang suami,H.Rahmat Muhajirin,S.H,M.H turut menyambut kehadiran tamu dari Sumatera Barat, memperlihatkan bahwa nilai kekeluargaan tetap menjadi fondasi penting di balik peran seorang pemimpin.

Kunjungan Wakil Wali Kota Payakumbuh ini sekaligus menjadi simbol bahwa kepemimpinan tidak harus selalu dipenuhi intrik politik. Di saat sebagian pihak sibuk mempertontonkan tarik-menarik kekuasaan, masih ada ruang untuk menunjukkan wajah humanis, membangun jejaring antar daerah, dan memberi teladan bahwa politik juga bisa menghadirkan kesejukan bagi masyarakat.
Kehadiran Wakil Wali Kota Payakumbuh di tengah badai kisruh politik Sidoarjo seakan menjadi pengingat, bahwa rakyat sejatinya tidak membutuhkan tontonan konflik kekuasaan. Mereka menanti sosok pemimpin yang sanggup menghadirkan kesejukan, menjaga silaturahmi, serta membangun jembatan persaudaraan. Wabup Mimik Idayana telah memberi teladan sederhana namun bermakna: kepemimpinan bukan sekadar soal kursi, melainkan tentang hati.(Sugi)