SIDOARJO | JWI – Rencana aksi demonstrasi besar-besaran warga Kelurahan Ngelom, Kecamatan Taman, akhirnya ditunda setelah Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana turun tangan langsung dan berkoordinasi dengan Camat Taman serta tokoh masyarakat setempat, Sabtu (4/10/2025).
Aksi yang sedianya akan digelar pada Senin (6/10/2025) itu merupakan bentuk protes warga terhadap Lurah Ngelom, Ipung Suwandi, yang dinilai arogan, kurang aspiratif, dan tidak transparan dalam menjalankan pelayanan publik.

Wabup Mimik Idayana meminta warga untuk menahan diri dan menjaga kondusivitas daerah, mengingat Sidoarjo masih berduka atas musibah ambruknya bangunan Mushola Ponpes Al Khoziny di Buduran yang menelan korban jiwa.
“Saya minta warga menjaga kondusivitas Sidoarjo, karena kita semua sedang berduka. Jangan dulu aksi, saya akan datang langsung ke Ngelom tanggal 7 Oktober untuk mendengar aspirasi warga,” tegas Wabup Mimik Idayana.
Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, hingga ibu-ibu PKK telah membentuk Forum Komunitas Lembaga Masyarakat Kelurahan Ngelom (FKLMKN) sebagai wadah solidaritas warga yang kecewa terhadap kepemimpinan Lurah Ipung.
Rapat koordinasi forum tersebut digelar di Pendopo Kelurahan Ngelom, Rabu (1/10/2025), yang juga dihadiri tokoh masyarakat Ngelom, Roni Ramadhoni, selaku koordinator lapangan aksi.
“Warga sudah geram dengan gaya kepemimpinan Lurah Ipung. Selama empat tahun menjabat, beliau dinilai kurang transparan, tidak peduli, dan sering mengesampingkan kepentingan masyarakat,” ujar Roni.
FKLMKN juga telah melayangkan surat aduan aspirasi kepada Bupati Sidoarjo, Subandi, pada 25 Mei 2025, berisi permintaan mutasi Lurah Ipung. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut.
“Pak Bupati sempat berjanji akan mencopot Lurah Ipung pada bulan Agustus, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” tambah Roni.
Warga Ngelom berharap langkah cepat Wabup Mimik Idayana dapat menjadi solusi dan membuka komunikasi langsung antara pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kehadiran Bu Wabup Mimik di Ngelom sangat dinantikan. Kami ingin aspirasi didengar langsung, apalagi selama ini beberapa persoalan warga seperti limbah unggas belum mendapat perhatian,” pungkas Roni.(Tim)