SIDOARJO | JWI – Dengan penuh khidmat dan semangat kemanusiaan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia meresmikan Rumah Singgah Mustahik BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Rabu (8/10/2025). Fasilitas sosial strategis yang berlokasi di Jl. Candi Besar, Kecamatan Candi, Sidoarjo ini diharapkan menjadi tempat singgah sementara bagi keluarga pasien, peserta pelatihan, serta masyarakat yang mengalami kondisi darurat sosial.
Peresmian dilakukan langsung oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, didampingi perwakilan BAZNAS Jawa Timur KH. Ahsanul Haq dan perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Prosesi pembukaan ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti, disaksikan jajaran Forkopimda, tokoh agama, perwakilan rumah sakit, serta masyarakat sekitar.
Acara berlangsung dalam suasana religius, diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sholawat hadrah, serta pemberian santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah BAZNAS merupakan ibadah yang berorientasi langsung pada kebutuhan nyata umat.

Rumah singgah seluas 200 meter persegi tersebut dilengkapi delapan kamar tidur dengan kamar mandi dalam berukuran 4×4 meter. Fasilitasnya dirancang untuk memberikan kenyamanan, privasi, dan keamanan bagi para penggunanya, baik keluarga pasien rumah sakit mitra, peserta pelatihan BAZNAS, maupun warga yang terdampak bencana sosial.
Pembiayaan pengadaan lahan dan bangunan senilai Rp 700 juta lebih bersumber dari BAZNAS RI, sementara pengelolaan operasional harian akan ditangani sepenuhnya oleh BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Sinergi ini menegaskan komitmen kuat antara pusat dan daerah dalam mewujudkan tata kelola zakat yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya rumah singgah, tapi rumah kasih,” tegas Prof. Noor Achmad dalam sambutannya. “Zakat bukan sekadar amalan ritual, tapi solusi konkret atas penderitaan manusia. Setiap kamar dan setiap kasur adalah bentuk rahmat Allah yang disalurkan melalui tangan-tangan yang peduli.”
Kehadiran Forkopimda, perwakilan rumah sakit, tokoh agama, serta masyarakat sipil menunjukkan dukungan luas terhadap program kemanusiaan ini. Sejumlah mustahik penerima manfaat juga hadir, menerima paket sembako sekaligus menyaksikan langsung bagaimana zakat dapat menjadi kekuatan sosial yang nyata.
Dengan layanan gratis dan prosedur administrasi sederhana, mulai dari verifikasi identitas hingga pemberian fasilitas dasar, Rumah Singgah Mustahik BAZNAS Sidoarjo siap menjadi model inspiratif nasional dalam pelayanan berbasis zakat.
Bagi BAZNAS, peresmian ini menjadi awal dari misi besar untuk membangun kepercayaan publik melalui aksi nyata. Di tengah tantangan sosial yang kompleks, Rumah Singgah Mustahik hadir sebagai bukti bahwa zakat yang dikelola dengan baik mampu memulihkan martabat dan kehidupan masyarakat yang paling rentan.(Tim).