MERANGIN | JWI – Bupati Merangin, H. M. Syukur, S.H., M.H., menegaskan bahwa Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merangin harus mulai mengubah pola pikir dari sekadar pelaksana program menjadi instansi yang berorientasi bisnis dan produktif.
Menurut Bupati, dinas yang menjadi salah satu sektor prioritas pembangunan daerah ini tidak boleh terus bergantung pada kelompok tani atau masyarakat. Dinas harus mampu menghasilkan dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal tersebut disampaikan Bupati saat bersilaturahmi dan berdialog dengan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kabupaten Merangin di Aula Kantor Dinas Pertanian, Rabu (15/10/2025).
“Selama ini Dinas Pertanian kerap menyalahkan kelompok tani bila program tidak berhasil. Ini tidak adil. Harus introspeksi diri. Penyuluh kita jumlahnya lebih dari 200 orang, tapi sering tidak terlihat di lapangan,” tegas Bupati Syukur.
Ia juga menyoroti berbagai persoalan klasik seperti bantuan pertanian yang tidak tepat sasaran serta kurangnya inisiatif inovasi di internal dinas. Karena itu, ia meminta seluruh jajaran pertanian bekerja lebih keras dan kreatif agar dapat menjadi dinas yang berperan aktif dalam penggerak ekonomi daerah.
“Dinas Pertanian itu punya lahan, punya bibit, punya sumber daya manusia. Yang kurang hanya marketing. Kalau bersatu dan punya semangat tinggi, saya yakin semua bisa berhasil,” ujarnya optimistis.
Bupati menegaskan bahwa sektor pertanian menjadi prioritas utama dalam program kerja kepemimpinannya bersama Wakil Bupati H. A. Khafidh. Bahkan, dengan atau tanpa dukungan anggaran besar, sektor ini tetap harus dijalankan dengan tanggung jawab dan inovasi.
Bupati juga mengingatkan bahwa Dinas Pertanian memiliki aset lahan sekitar 70 hektare, namun kini tersisa hanya 40 hektare yang aktif dimanfaatkan. Ia meminta agar lahan tersebut segera digunakan untuk penanaman jagung secara besar-besaran sebagai langkah konkret revitalisasi pertanian daerah.
“Saya ingin Dinas Pertanian menjadi contoh. Lahan 40 hektare itu harus ditanami jagung dan berhasil. Kalau dinasnya turun langsung, semua pegawai harus bersemangat. Jangan hanya duduk di kantor dan menunggu gaji,” tegasnya.
Di akhir arahannya, Bupati H. M. Syukur mengajak seluruh jajaran pertanian untuk meninggalkan perbedaan masa lalu dan bersatu membangun Merangin dengan semangat baru.
“Saat ini bukan waktunya memikirkan siapa mendukung siapa. Mari bersama-sama berjuang membangun Merangin yang kita cintai,” pungkasnya.
(Afadal / JWI)