SIDOARJO | JWI – Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi jembatan yang ambruk di Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Jembatan tersebut merupakan akses utama warga menuju kawasan tambak dan laut.
Menurut Ketua RW setempat, Kasiyan, jembatan penghubung antar desa itu sudah berusia sekitar 35 tahun dan sebelumnya telah menunjukkan tanda-tanda keretakan. Warga pun telah berulang kali melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah desa dan pejabat terkait, namun belum ada tindak lanjut berarti hingga akhirnya jembatan ambruk dua minggu lalu, tepatnya pada hari Senin.

“Jembatan ini umurnya sudah lama sekali, sekitar 35 tahunan. Akhir-akhir ini sudah terlihat retak di bagian tengah dan posisinya melengkung ke bawah. Kami dan warga sudah lama khawatir,” ungkap Kasiyan kepada wartawan.Jumat,(17/10/2025).
“Untung ambruknya hari Senin saat sepi pengunjung. Kalau pas Sabtu-Minggu, pengunjung yang mancing banyak sekali. Bisa-bisa ada korban,” tambahnya.
Dalam sidak tersebut, Wabup Mimik meninjau langsung puing-puing beton jembatan yang runtuh. Ia memastikan bahwa pembangunan kembali jembatan akan segera dilakukan pada akhir bulan ini menggunakan anggaran APBD Kabupaten Sidoarjo dengan estimasi biaya sebesar Rp1,6 miliar.
“Besinya sudah korosi. Insyaallah akhir bulan ini segera kita bangun. Karena jalan ini adalah satu-satunya akses para nelayan ke laut dan petani ke tambak,” ujar Wabup Mimik.

Selain meninjau kondisi jembatan, Wabup Mimik juga menerima sejumlah keluhan dari warga sekitar, salah satunya terkait banjir rob yang kerap merendam jalan ketika air laut pasang.
“Bu Wabup, kalau air laut pasang atau rob, jalan ini terendam semua. Mungkin bisa dibeton, Bu,” pinta salah seorang warga.
Menanggapi hal itu, Wabup langsung memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, untuk melakukan perhitungan kebutuhan anggaran betonisasi jalan sepanjang 2,5 kilometer tersebut.
“Pak Dwi, tolong dihitung anggarannya kalau jalan di Tambak Cemandi ini dibeton,” perintah Wabup.
Sementara itu, Kepala Dinas PUBMSDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, menyampaikan bahwa pembangunan jembatan akan menggunakan sistem U-ditch dengan ukuran sama seperti sebelumnya, yaitu lebar 10 meter dan panjang 5 meter.
“Kalau pakai U-ditch pengerjaannya lebih cepat, tidak sampai dua bulan, sekitar satu bulan setengah sudah selesai,” jelasnya.
Dengan langkah cepat pemerintah daerah ini, diharapkan akses masyarakat ke kawasan tambak dan laut segera pulih, serta potensi banjir rob di wilayah tersebut dapat diminimalkan.(Tim)