SIDOARJO | JWI – Dalam upaya memperkuat ekonomi rakyat kecil dan memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, mengajak seluruh anggota Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kabupaten Sidoarjo untuk memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) yang dikelola oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Delta Artha Sidoarjo.
Ajakan tersebut disampaikan Wabup Mimik saat menghadiri kegiatan “Senam Pagi Sehat Gembira” yang digelar di area parkir Transmart Sidoarjo, Minggu (2/11/2025), sekaligus dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Kegiatan yang dihadiri ratusan pelaku UMKM dan pedagang kaki lima itu berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan. Dalam sambutannya, Wabup Mimik menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus berkomitmen untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya sektor informal yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Kalau ada kesulitan permodalan, silakan ajukan pinjaman melalui Bank Delta Artha Sidoarjo. Pemerintah daerah telah menyiapkan program KURDA dengan bunga ringan khusus bagi pelaku UMKM dan pedagang kecil,” ujar Wabup Mimik.

Ia menjelaskan, KURDA merupakan program kredit yang disediakan oleh Pemkab Sidoarjo melalui BPR Delta Artha dengan bunga sangat rendah, hanya 2 persen per tahun atau sekitar 0,16 persen per bulan. Program ini juga memberikan kemudahan tanpa jaminan, dengan plafon pinjaman mulai dari Rp5 juta hingga Rp10 juta per pelaku usaha.
Menurut Mimik, kebijakan ini hadir sebagai bentuk keberpihakan pemerintah daerah terhadap masyarakat kecil agar tetap bisa berusaha dan bertahan di tengah ketatnya persaingan ekonomi serta fluktuasi harga kebutuhan pokok.
“Jangan takut memulai atau mengembangkan usaha. Pemerintah hadir membantu lewat kemudahan akses permodalan. Tapi ingat, modal itu harus dimanfaatkan dengan bijak. Pastikan dana yang dipinjam benar-benar digunakan untuk pengembangan usaha,” pesannya kepada para anggota APKLI.
Selain soal modal, Wabup Mimik juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pelaku UMKM dalam hal inovasi produk, kemasan (packaging), serta strategi pemasaran digital. Ia mengingatkan bahwa di era modern saat ini, pemasaran berbasis online menjadi kunci untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal.
“Kalau bisa, mulai belajar memasarkan produk secara digital. Sekarang eranya online, jadi manfaatkan media sosial untuk promosi. Produk lokal Sidoarjo ini banyak yang potensial, tinggal bagaimana dikemas dan dipasarkan dengan baik,” tambahnya.

Kegiatan yang digelar dengan suasana santai tersebut turut diwarnai dengan interaksi langsung antara Wabup dan para pelaku usaha. Beberapa pedagang mengaku senang dan antusias dengan adanya program KURDA, karena mereka merasa selama ini kesulitan mendapatkan modal dari lembaga keuangan konvensional akibat keterbatasan agunan.
Ketua APKLI Kabupaten Sidoarjo, dalam kesempatan itu juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Daerah yang dinilai konsisten memperhatikan nasib para pedagang kecil. Ia berharap program KURDA bisa menjangkau lebih luas, terutama bagi anggota yang memiliki potensi usaha tetapi terkendala modal kerja.
Melalui program KURDA ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo ingin memastikan bahwa pelaku ekonomi rakyat tetap menjadi subjek utama pembangunan daerah. Dukungan terhadap UMKM dan pedagang kaki lima diharapkan dapat memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat sekaligus membuka peluang baru untuk lapangan kerja.
Dengan semangat Sumpah Pemuda, ajakan Wabup Mimik Idayana menjadi refleksi nyata bahwa gotong royong dan keberpihakan terhadap ekonomi kerakyatan adalah kunci dalam mewujudkan Sidoarjo yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Reporter : Tim JWI
Editor : Redaksi JWI





















