MERANGIN | JWI – Kondisi jalan penghubung dari Simpang Baru Sakai menuju Desa Beringin Sanggul dan Desa Rantau Limau Kapas, Kecamatan Tiang Pumpung, Kabupaten Merangin, Jambi, kian memprihatinkan. Kerusakan parah di sejumlah titik membuat akses transportasi warga terganggu dan menyulitkan aktivitas perekonomian masyarakat.
Jalan sepanjang kurang lebih 8 kilometer dari Simpang Sakai hingga Desa Beringin Sanggul tersebut diketahui merupakan ruas jalan yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Merangin. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan sejumlah titik belum dibeton dan tidak dibenahi secara maksimal, Rabu (17/12/2025).
Kepala Desa Baru Sungai Sakai, Zainal Abidin, mengungkapkan bahwa terdapat sedikitnya empat titik krusial yang hingga kini belum mendapat penanganan serius. Keempat titik tersebut berada di kawasan pendakian Tangkal Timbal Balik, pendakian Sungai Timbon, pendakian Jalan Logging, serta di wilayah dataran Payo Umbai.

“Empat titik itu kondisinya sangat parah. Jalan licin, berlumpur, dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, terutama saat hujan,” ujar Zainal kepada awak media.
Ia menegaskan, ruas jalan tersebut merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Desa Baru Sungai Sakai, Desa Bukit Punjung, hingga Desa Rantau Limau Kapas. Kerusakan jalan berdampak langsung pada aktivitas warga, mulai dari distribusi hasil pertanian hingga akses pelayanan dasar.
Zainal berharap Bupati Merangin melalui Dinas PUPR dapat turun langsung meninjau kondisi jalan tersebut. Selain itu, ia juga mendesak agar Dinas PUPR bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin segera mengambil langkah konkret untuk melakukan perbaikan.

“Warga mempertanyakan efektivitas proyek pengerasan jalan sebelumnya, karena kerusakan justru kembali terjadi di titik-titik pendakian yang seharusnya sudah diperbaiki,” ungkapnya.
Keluhan serupa juga disampaikan warga setempat. Salah seorang warga Desa Baru Sungai Sakai mengatakan bahwa tingginya intensitas curah hujan belakangan ini semakin memperparah kondisi jalan.
“Sekarang hujan terus. Jalan makin licin dan berlumpur. Kendaraan sering terjebak, bahkan tidak bisa lewat sama sekali,” keluhnya.
Warga berharap pemerintah daerah segera melakukan penanganan darurat maupun perbaikan permanen agar akses antar desa kembali normal dan aktivitas masyarakat tidak terus terganggu.
Reporter: Saril






















