PASURUAN | JWI – Setelah lebih dari 14 tahun tidak tersentuh perbaikan, akses jalan penghubung Desa Sumbersuko–Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, akhirnya mulai diperbaiki. Perbaikan jalan tersebut disambut antusias oleh warga yang selama bertahun-tahun harus melintasi kondisi jalan rusak dan berlubang.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) pada tahun 2025 mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk kegiatan pemeliharaan berkala ruas jalan Sumbersuko–Wonosunyo. Ruas jalan sepanjang 4,8 kilometer itu kini mulai dikerjakan sejak Rabu (18/12/2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas pengerjaan telah berlangsung. Sejumlah pekerja dan armada pengangkut material tampak lalu lalang melakukan proses pengaspalan. Proyek ini dilaksanakan oleh CV Mustika Karya sebagai pelaksana pekerjaan.
Perwakilan pelaksana di lapangan, Elo Angi, menjelaskan bahwa total panjang jalan yang dikerjakan mencapai 4.800 meter atau 4,8 kilometer setelah adanya addendum pekerjaan.
“Kami menargetkan pengerjaan pengaspalan ini rampung dalam waktu enam sampai tujuh hari atau sekitar satu pekan. Jika cuaca mendukung, pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya terus memaksimalkan pekerjaan dengan dukungan pasokan aspal yang siap dipercepat sesuai kebutuhan di lapangan. Namun demikian, kendala utama yang dihadapi adalah faktor cuaca.
“Pengaspalan tidak bisa dilakukan saat hujan. Selain itu, medan jalan yang naik turun juga menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, kami optimistis pekerjaan bisa tuntas tepat waktu,” terangnya.
Pada hari pertama pengerjaan, target pengaspalan dipatok sepanjang 800 hingga 1.000 meter. Hingga saat ini, target tersebut bahkan terlampaui karena kondisi cuaca yang sangat mendukung.
“Kalau hujan tentu sangat berpengaruh. Karena itu pengaspalan harus dilakukan saat kondisi benar-benar kering,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, menilai pembangunan jalan Wonosunyo merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah daerah bersama DPRD dalam menjawab kebutuhan masyarakat.
“Pembangunan ini merupakan jawaban atas aspirasi warga yang selama ini menantikan akses jalan yang layak dan aman,” ujarnya.
Menurut Samsul, infrastruktur jalan bukan sekadar sarana penghubung antarwilayah, melainkan penggerak utama roda perekonomian, pendidikan, serta pelayanan publik.
“DPRD Kabupaten Pasuruan akan terus mengawal pelaksanaan pembangunan ini agar berjalan tepat mutu, tepat waktu, dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Reporter : A.Fandi JWI
Editor : Redaksi JWI






















