SIDOARJO | JWI – Sebuah inovasi yang patut diacungi jempol untuk Kepala Sekolah SDN Sidodadi, Sidoarjo, dimana, disaat sekolah jenjang SD pada umumnya melakukan ekstra kurikuler yang di implementasikan pada umumnya. Namun, kepala sekolah SDN Sidodadi mengajak siswa-siswinya untuk membiasakan berliterasi sebagai bekal kelak, untuk mereka bersaing dimasa yang akan datang.

Acara peluncuran ini dikemas dengan penuh warna dan keceriaan. Sejak pagi, suasana sekolah sudah tampak meriah dengan dekorasi bernuansa edukatif dan semangat literasi yang terpancar dari wajah para siswa dan guru. Acara dibuka dengan penampilan tarian tradisional yang dibawakan dengan anggun oleh para siswa berbakat, disusul dengan pertunjukan drama bertema anti – perundungan yang sukses mengundang tawa dan tepuk tangan dari para tamu undangan.
Peluncuran majalah digital Jenggala menjadi momentum penting bagi SDN Sidodadi dalam memperkuat budaya literasi di lingkungan sekolah. Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, seperti Pemimpin Redaksi Media Guru, Eko Prasetyo, Kepala Desa Sidodadi Peny Setyotutik, pengawas SD wilayah Kecamatan Candi dan Tulangan, komite sekolah, tim paguyuban SDN Sidodadi, serta seluruh dewan guru dan siswa. Kehadiran mereka menegaskan betapa pentingnya literasi sebagai bagian dari pendidikan yang maju dan berdaya saing.

Kepada wartawan, Kepala sekolah SDN Sidodadi, Anita Wanodiya Kurnia mengungkapkan bahwa, Ia sengaja menerapkan program literasi kepada guru dan murid agar mereka mampu mencerna informasi dan bisa menuangkan informasi yang diperoleh itu kedalam sebuah bentuk karya tulis.
“Hari ini kami launching E – Majalah Jenggala atau majalah digital edisi pertama, sebagai wadah curahan hati mereka atau menyalurkan bakatnya dalam sebuah karya tulis bagi anak-anak dan segenap dewan guru di SDN Sidodadi ini,” katanya.

Mengapa kita launching E – Majalah atau majalah digital ? karena saat ini semuanya serba internet, jadi ketika karya murid itu ditayangkan melalui website kami, masyarakat bisa mudah mengaksesnya, melalui HP, gadget atau perangkat elektronik yang dimilikinya.
“Intinya kita tidak perlu lagi, pergi percetakan. Kita bisa upload sewaktu-waktu karya mereka setelah disunting oleh redaktur,” lanjut Anita.
Untuk pelatihan jurnalistik kepada anak didiknya, Anita menerapkan pola, sesering mungkin wali kelas selalu memotivasi kepada anak didiknya untuk berkarya melalui tulisan. Anita yakin bahwa dengan bekal ilmu literasi yang cukup, mereka akan mampu bersaing dimasa depan.

“Saya yakin mereka akan berhasil dalam menggapai mimpinya dengan bekal ilmu literasi ini. Karena ada pepatah mengatakan ” kalau kamu ingin pandai maka membacalah dan kalau kamu ingin terkenal maka menulislah, pepatah inilah yang menjadi motivasi saya hingga saat ini,” lanjutnya.
Hal tersebut terbukti dengan, baru beberapa bulan saja hal tersebut diterapkan di satuan pendidikan itu, puluhan kontributor cilik sudah menyabet piagam penghargaan.
Sementara itu Pimpinan redaksi majalah Jenggala, Eko Prasetyo dirinya mengatakan bahwa di era digitalisasi ini, siapa saja yang tidak mau mengikuti perkembangan teknologi mereka akan ketinggalan.
“Di era digital, budaya membaca dan menulis harus dibiasakan sejak dini karena, dengan memiliki bekal ilmu literasi yang cukup mereka akan mampu bersaing diantara ribuan pelajar,” ujar Eko.
Untuk itu kita berkolaborasi dengan kepala sekolah SDN Sidodadi,Kecamatan Candi,Kabupaten Sidoarjo ini, untuk melahirkan E- Majalah Jenggala untuk menjaring tangan-tangan kreatif dan berwawasan luas yang akan bermanfaat kepada nusa, bangsa dan agama. Majalah Jenggala ini tidak hanya ada di Sidoarjo saja, namun, disajikan kepada khalayak umum, bahkan nasional.
“Anda bisa mengaksesnya di https : //bit.ly/3P8Kbee, ini adalah link masuk di E – Majalah Jenggala,” pungkas Eko.(*).