SIDOARJO | JWI – Proyek rehabilitasi Masjid Agung Sidoarjo sekarang dalam pengerjaan. Proyek senilai Rp 2,5 miliar itu dikerjakan oleh CV. Tiga Anugerah Utama, sebuah perusahaan kontraktor yang beralamat di Kemantren RT 10 RW II, Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.
Sejak dikerjakan awal Bulan April 2025, proyek tersebut sudah mendapat sorotan karena tidak ada papan nama proyek ketika disidak Wabup Hj Mimik Idayana medio April 2025.
Lantaran sejak awal sudah mendapat warning dari Wabup Sidoarjo, maka sebuah LSM yakni JCW (Java Corruption Watch) Sidoarjo juga melakukan investigasi untuk mengawal proyek yang didanai uang rakyat tersebut. “Kami sebagai kontrol sosial punya tanggungjawab mengawasi proyek tersebut,” tegas Ketua JCW Sigit Imam Basuki,S.T kemarin.
“Menurut Sigit, dari hasil investigasi Ada dugaan proyek rehabilitasi Masjid Agung tidak sesuai spesifikasi. “Dipembesian kolom padestel ada besi campuran, seharusnya kan besi ulir semua. Dan, konsultan pengawas proyek tidak ada di lokasi proyek, harusnya dia stanby di lokasi,” ujar Sigit.
Karena itu, pihaknya semakin memelototi proyek tersebut, apalagi pada saat lelang proyek kami mendengar kabar miring bahwa pemenang proyek bukan nomor satu melainkan nomor enam, ini kan. janggal,” tambah Sigit.
Sementara itu, terkait investigasi JCW, PPKOM Dana Riawati mengatakan bahwan pembesian sudah dicek dimensi, diameter dan toleransinya, bahwa besi yang digunakan sudah sesuai yakni : besi pokok memakai besi ulir D13, Bagi/ Begel memakai besi polos 10 mm,
Pembesian sebagai tambahan untuk penguat jalur pipa talang tegak dan jalur kabel,
Pembesian tersebut adalah tambahan diluar perhitungan kontrak/RAB, yang fungsinya saat di cor, saluran talang dipastikan berdiri tegak lurus, tidak melenceng dan harus lurus siku.( Tim ).