SIDOARJO | JWI – Lembaga Java Coruption Watch (JCW) soroti tumpukan sampah yang sudah menahun dan menimbulkan bau busuk, di Desa Ngampel sari Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur. Terpantau tumpukan sampah setinggi 3 meter itu berada tepi jalan, tidak terurus.
Kondisi ini membuat warga Desa Ngampel sari terusik ketenangannya. Merasa tidak nyaman dan terganggu, akhirnya warga Desa Ngampel sari mengadu ke ketua umum JCW, Sigit Imam Basuki, dari informasi yang diterima, Sigit gerak cepat mendatangi lokasi, bersama timnya.

Beberapa puluh meter sebelum masuk area, bau busuk sudah menusuk hidung ditambah jutaan lalat hijau yang mengerubuti gundukan sampah itu, ada lagi, ribuan magot yang berkeliaran di jalan paving.
Dilokasi Sigit melihat langsung gundukan sampah di sana-sini. Sigit meminta agar Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui dinas terkait, segera mengambil sikap tegas tentang permasalahan sampah ini.
“Beberapa waktu lalu kami menerima aduan dari masyarakat, bahwa ada tumpukan sampah yang sudah lama tidak ada penanganan di Desa Ngampel sari. Setelah saya cek ternyata benar ada jutaan sampah yang tidak ada penanganan serius,” kata dia.
Di Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Sigit bertemu dengan dua orang pemilah sampah.

“Kami bertiga disini tidak dibayar pak, melainkan di beri honor 600 per bulan di bagi tiga orang. Untuk pendapatan saya ya dari hasil menjual sampah ini ke pengepul,” ujar Yudi warga Probolinggo yang sehari-harinya tinggal bersama putranya di TPS Ngampel sari.
Ditanya soal berapa lama tumpukan sampah ini tidak diangkut ke TPS Jabon. Yudi mengatakan kalau tumpukan sampah ini sudah lama sekali.
“Kalau tumpukan sampah yang ada didalam ini sudah lama sekali, sekitar 4 tahunan gitulah, kalau mau angkut ini tidak bisa dengan cara manual, soalnya sudah padat, harus dengan mesin. Lha wong saya lho tidur di cepitan sini bersama anak saya,” pungkas Yudi.(Tim).