SIDOARJO | JWI – Lebih dari sepuluh tahun tak tersentuh pembangunan, warga RT 16 RW 07 Desa Kletek akhirnya mengambil inisiatif sendiri untuk mengatasi permasalahan lingkungan di sekitar mereka.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan keselamatan permukiman, warga secara swadaya membangun tangkis atau penahan tanah di sepanjang tepi Sungai Buntung yang melintasi wilayah tersebut. Pembangunan ini dilakukan setelah adanya proses normalisasi sungai yang mengangkat endapan lumpur, yang justru memperbesar risiko longsor jika tidak segera ditangani.
Proses kerja bakti melibatkan puluhan warga yang bergotong royong membangun tangkis secara manual, Minggu 08/06/25. Melalui kerja bakti dan iuran sukarela, mereka berhasil membangun penahan tanah sederhana dari bambu untuk menahan sedimentasi agar tidak turun kembali ke dasar sungai.

“Kami sudah menunggu hampir 12 tahun, tapi belum ada pembangunan dari pihak terkait. Akhirnya kami putuskan untuk bertindak sendiri. Ini demi keselamatan lingkungan dan warga,” ungkap Haidar, salah satu tokoh pemuda setempat.
Meski dilakukan secara mandiri, warga tetap berharap adanya perhatian dari pemerintah. Mereka berharap pembangunan tangkis permanen atau plengsengan dapat segera direalisasikan agar struktur tanah tetap stabil dan tidak terkikis aliran sungai.

“Harapan kami, semoga pemerintah desa maupun kabupaten melihat upaya kami ini dan bisa membantu membangun tangkis yang lebih kuat dan permanen,” tambah Pak RT Ikhsan Yachi.
Kondisi ini menjadi cerminan kegigihan warga dalam menjaga lingkungan, sekaligus menjadi seruan kepada pihak berwenang untuk lebih memperhatikan daerah-daerah yang belum tersentuh pembangunan. ( Tim ).