SIDOARJO | JWI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Sidoarjo menunjukkan kepeduliannya terhadap korban bangunan ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Bantuan kemanusiaan tersebut disalurkan pada Kamis (2/10/2025).
Penyerahan bantuan dipimpin langsung oleh Ketua DPC Partai Gerindra Sidoarjo yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana. Setibanya di lokasi Ponpes, Mimik, yang akrab disapa Mak Mimik, menyapa para orang tua santri yang anaknya masih dalam proses pencarian tim evakuasi.

Suasana haru menyelimuti teras asrama santri, tempat para keluarga korban menunggu kabar. Mak Mimik terlihat memeluk erat seorang ibu santri yang lemah tak berdaya sambil memberikan uang tunai dan dukungan moral.
“Panjenengan harus sabar dan tetap semangat. Jangan terus-menerus meratapi kepedihan ini. InsyaAllah, Allah punya rencana terbaik bagi putra-putri panjenengan. Tetaplah berdoa yang terbaik,” tutur Mak Mimik penuh empati.

Usai menguatkan hati para orang tua santri, Mak Mimik melanjutkan kunjungannya ke RS Siti Hajar dan RSUD Notopuro Sidoarjo untuk menjenguk para korban luka.
Di RSUD Notopuro, ia menyapa empat santri korban reruntuhan. Salah satunya adalah M. Zainal Abidin, santri asal Surabaya, yang mengalami luka memar di tubuhnya. Santri lain yang ditemui yakni Tofan Putra Sadewa asal Dupak, Surabaya, serta Saifurrozi, santri asal Sumokali, Candi, Sidoarjo. Saifurrozi, siswa kelas 3 SMP, harus menerima kenyataan pahit karena kaki kanannya terpaksa diamputasi.

“Saya terjebak di reruntuhan bangunan itu selama tiga hari tiga malam, dan akhirnya bisa diselamatkan oleh tim,” ujar Saifurrozi lirih sambil berbaring di ruang perawatan.
Selain itu, Mak Mimik juga menjenguk dua santri lain, satu di antaranya mengalami patah tulang di bagian kaki, sementara seorang lainnya masih mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD Notopuro.
Kehadiran Mak Mimik bersama rombongan Gerindra Sidoarjo menjadi penguat semangat bagi para korban maupun keluarga santri yang masih dirundung duka.(tim).