MERANGIN | JWI – Bupati Merangin, M. Syukur, menerima kunjungan kerja Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajudin, di Rumah Dinas Bupati Merangin, Minggu (2/11/2025). Pertemuan tersebut membahas situasi pascakonflik antara petani asal Bengkulu Selatan dengan warga Desa Renah Alai, Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, yang sempat memanas beberapa waktu lalu.
Rombongan Bupati Rifai Tajudin tiba di Rumah Dinas Bupati sekitar pukul 12.00 WIB dan disambut langsung oleh Bupati M. Syukur. Usai santap siang bersama, pertemuan dilanjutkan dengan diskusi intensif hingga pukul 15.00 WIB yang difokuskan pada upaya penyelesaian damai konflik di perbatasan kedua daerah.
Dalam pertemuan itu, Bupati M. Syukur didampingi unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Merangin, di antaranya Kapolres Merangin, Dandim 0420/Sarko, Wakil Bupati, dan Sekda Merangin. Sementara Bupati Rifai hadir bersama Wakil Ketua II DPRD Bengkulu Selatan, Dodi Martian, dan sejumlah pejabat terkait dari pemerintahannya.
Bupati M. Syukur menegaskan pentingnya penyelesaian konflik dengan mengedepankan kearifan lokal dan nilai-nilai adat yang telah menjadi pedoman masyarakat di wilayah Jangkat.

“Pada prinsipnya, kita semua menginginkan penyelesaian yang terbaik dengan tetap menjunjung tinggi adat dan budaya setempat. Seloko adat ‘Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’ harus kita pegang teguh. Sebagai tuan rumah, kami ingin semua berjalan dengan baik dan damai,” ujar M. Syukur.
Sementara itu, Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajudin, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sambutan hangat Pemerintah Kabupaten Merangin dan Forkopimda. Ia memastikan bahwa situasi di Desa Renah Alai kini telah terkendali.
“Saya sudah turun langsung ke lokasi. Tidak ada lagi hal yang berpotensi menimbulkan gesekan. Kondisi di lapangan aman dan stabil,” jelasnya.
Rifai juga menyatakan komitmennya untuk melakukan penataan dan pembinaan terhadap warga Bengkulu Selatan yang beraktivitas di wilayah Merangin. Ia menegaskan akan memperketat pendataan dan meminta agar setiap pendatang melapor kepada perangkat desa setempat.
“Kami akan mendata dan membina warga kami yang berada di Merangin agar berkoordinasi dengan pemerintah desa, sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman,” tambah Rifai.
Di akhir pertemuan, Bupati Rifai menyampaikan rencana untuk kembali berkunjung ke Merangin dalam waktu dekat guna menghadiri tradisi adat perdamaian sebagai bentuk komitmen kedua daerah menjaga keharmonisan.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa kembali ke Merangin untuk menyaksikan tradisi perdamaian yang menjadi alasan utama kunjungan kami hari ini,” tutupnya.
Reporter: Afadal | JWI
Editor : Redaksi JWI






















