SIDOARJO | JWI – Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek betonisasi Jalan Lingkar Timur, Kecamatan Buduran, pada Senin (22/12/2025). Peninjauan dilakukan untuk memastikan progres pekerjaan infrastruktur strategis tersebut berjalan sesuai rencana.

Dalam sidak tersebut, Wabup Mimik Idayana didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, jajaran teknis dinas terkait, Camat Buduran, serta Kepala Desa setempat.
Wabup Sidoarjo menyampaikan bahwa pengecoran tahap pertama Jalan Lingkar Timur telah rampung, termasuk ruas yang didukung melalui anggaran APBN. Ia menyebut, proyek tersebut tidak lepas dari dukungan dan perjuangan anggota DPR RI.
“Bismillah, ini adalah sidak ketiga terakhir, karena seluruh proses pengecoran sudah selesai, termasuk pengecoran di Jalan Lingkar Timur yang didukung melalui APBN dengan bantuan anggota DPR RI, Bapak Tomli dan Bapak Andi Aras,” ujar Hj. Mimik Idayana di lokasi.

Ia menegaskan, pengerjaan saat ini masih merupakan tahap pertama, dan akan dilanjutkan pada tahun 2026 melalui tahap kedua.
“Insyaallah pada tahun 2026 akan dilanjutkan tahap kedua untuk penerusan pengecoran hingga titik MPP. Mohon doanya semoga berjalan lancar dan seluruh ruas Jalan Lingkar Timur dapat dicor secara menyeluruh,” tambahnya.
Menurut Wabup, total anggaran proyek betonisasi Jalan Lingkar Timur diperkirakan mencapai sekitar Rp 84 miliar. Selain peningkatan badan jalan, pembangunan sistem drainase juga telah masuk dalam perencanaan dan penganggaran tahun 2026.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, menjelaskan bahwa proyek betonisasi Jalan Lingkar Timur merupakan proyek strategis nasional yang berada di bawah kewenangan Balai Besar Jalan Nasional.

“Sejak awal sudah dibicarakan adanya skema sharing pembiayaan antara APBN dan APBD. Hal ini juga telah kami sampaikan kepada Banggar dan DPRD, bahwa pada prinsipnya di tahun 2026 akan ada pergeseran anggaran untuk mendukung pembangunan Jalan Lingkar Timur,” jelas Eko.
Ia memaparkan, pada tahun 2026 mendatang, proyek akan dilanjutkan dengan penambahan panjang jalan sekitar empat kilometer dengan spesifikasi dua jalur beton. Untuk segmen 2 dan 3, pembiayaan sepenuhnya berasal dari APBN, sedangkan segmen 4 akan dikerjakan melalui kolaborasi APBN dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Eko juga mengakui bahwa pada tahap sebelumnya, keterbatasan waktu pelaksanaan yang hanya sekitar dua bulan membuat pekerjaan difokuskan pada pengecoran badan jalan utama.

“Pekerjaan pendukung seperti utilitas dan detail teknis lainnya belum bisa dilaksanakan secara optimal. Namun dari sisi kualitas, beton yang digunakan merupakan beton terbaik, baik dari proses pengerjaan maupun spesifikasi teknisnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, proyek betonisasi Jalan Lingkar Timur menggunakan teknologi paver modern, setara dengan proyek betonisasi ruas Porong–Prambon dan Kebonagung–Kemasan.
Terkait kelanjutan pendanaan, pemerintah daerah masih menunggu kepastian resmi dari Balai Besar Jalan Nasional mengenai intervensi anggaran APBN melalui skema Inpres pada tahun 2026.

“Biasanya realisasi anggaran Inpres maksimal pada triwulan ketiga atau sekitar Juli. Namun jika bisa dimulai lebih awal, Mei atau Juni, tentu akan jauh lebih baik,” pungkas Eko.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berharap, proyek betonisasi Jalan Lingkar Timur dapat selesai secara menyeluruh sesuai rencana, guna meningkatkan konektivitas wilayah, memperlancar arus transportasi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
Reporter : Sugi – JWI
Editor : Redaksi





















